Jakarta - Bulan Juni terbukti menjadi tantangan bagi penjualan koleksi digital Non Fungible Token (NFT).
Melansir News.bitcoin.com, Selasa (2/7/2024) penjualan NFT menurun hingga 46,31% pada Juni 2024, dibandingkan bulan Mei yang menghasilkan USD 479,15 juta atau sekitar Rp 7,8 triliun.
Menurut data Cryptoslam.io, NFT berbasis Ethereum memimpin pasar dengan USD 146,10 juta (Rp.2,3 triliun), meskipun penjualan ini 50,15% lebih rendah dari penjualan koleksi digital yang berpusat pada ETH pada Mei 2024.
Sementara Bitcoin NFT menghasilkan USD 114,42 juta (Rp 1,8 triliun) pada bulan Juni, menandai penurunan 48,34% dari bulan sebelumnya.
Sebaliknya, Polygon NFT berkinerja baik, mengamankan posisi ketiga dengan total penjualan sebesar USD 82,43 juta (Rp.1,3 triliun), meningkat 5.24% dari bulan sebelumnya.
Mengikuti Polygon adalah Solana dengan total penjualan USD 74,19 juta, turun 38,64%, dan Mythos dengan USD 19,93 juta (Rp. 326,4 miliar), turun 20,3%. Koleksi NFT teratas untuk bulan Juni adalah Bitcoin's Pizza BRC20 NFT, yang mencatat penjualan USD 29,17 juta (Rp. 477,8 miliar).
Berikutnya adalah koleksi Dmarket Mythos, yang mencapai penjualan USD 18,82 juta (Rp 308,2 miliar).
Cryptopunks Ethereum mengamankan tempat ketiga dengan penjualan NFT sebesar USD 15.85 juta (Rp. 259,6 miliar), diikuti oleh Bitcoin Puppets dengan USD 12,47 juta (Rp. 204,2 miliar) dan koleksi NFT yang berpusat pada BTC Nodemonkes USD 12,33 juta (Rp. 201,9 miliar).
Penjualan NFT termahal berasal dari blockchain Ethereum, di mana Cryptopunk berada di urutan 627 dijual seharga USD 836,149 (Rp.13,6 juta) sepekan lalu. Penjualan tertinggi kedua adalah Bitcoin's Punk #50, yang terjual USD 306,725 (Rp.5 juta) delapan hari lalu.
Ketika keadaan mulai tenang di pasar NFT yang penuh gejolak di bulan Juni, jelas bahwa meskipun terjadi penurunan secara umum, platform tertentu seperti Polygon telah memperoleh keuntungan, menunjukkan lanskap yang berbeda.
Sumber : https://www.liputan6.com/