Kapan Web3 Akan Mengalami "Momen Apple"-nya?

Web3 , Sunday, 05 January 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Lima Tantangan yang Menghalangi Adopsi Massal Web3

Teknologi mobile kini menjadi alat penting yang menghubungkan miliaran orang ke internet, dengan lebih dari 8,58 miliar ponsel di seluruh dunia. Smartphone sekarang menjadi alat utama untuk komunikasi, perdagangan, dan pengelolaan keuangan. Namun, meskipun Web3 memiliki potensi untuk mengubah industri dan cara kita berinteraksi secara online, teknologi ini masih belum mencapai adopsi massal. Berikut adalah lima hambatan utama yang menghalangi Web3 untuk menjadi mainstream.

  • Ketiadaan Solusi yang Ramah Mobile Meskipun ponsel adalah perangkat utama bagi miliaran pengguna, sebagian besar aplikasi Web3 masih dirancang untuk komputer desktop. Laporan menunjukkan bahwa 92,1% pengguna internet mengakses web melalui ponsel, namun hanya 8 dari 100 aplikasi Web3 teratas yang menawarkan pengalaman yang ramah mobile. Ini menjadi masalah besar, terutama di negara-negara seperti Vietnam, India, dan Afrika Selatan, di mana ponsel sering kali menjadi satu-satunya cara orang terhubung ke internet. Perusahaan seperti Celo sedang berusaha menutup celah ini dengan menciptakan solusi Web3 yang pertama kali dirancang untuk ponsel. Aplikasi seperti Opera MiniPay, yang telah menjangkau jutaan pengguna di Afrika, menunjukkan betapa efektifnya solusi Web3 yang ramah mobile.
  • Antarmuka Pengguna yang Kompleks Aplikasi Web3 sering kali sulit dinavigasi oleh pengguna biasa, terutama dalam mengelola keamanan dan aset digital. Sebagai contoh, banyak pengguna Web2 yang kesulitan mengingat banyaknya kata sandi, sehingga kompleksitas dalam mengelola kunci dan frasa pemulihan di Web3 bisa sangat membingungkan. Akibatnya, adopsi Web3 tetap rendah, dengan hanya 220 juta alamat aktif pada bulan September, dibandingkan dengan miliaran pengguna Web2. Menyederhanakan pengalaman pengguna sangat penting untuk membuat Web3 lebih mudah diakses.
  • Kesadaran Web3 yang Rendah Meskipun memiliki potensi besar, sebagian besar orang masih belum tahu tentang Web3. Survei menunjukkan bahwa hanya 8% orang yang mengetahui Web3. Kurangnya kesadaran ini sangat bermasalah di pasar negara berkembang, di mana Web3 bisa memberikan solusi untuk masalah seperti biaya transaksi yang tinggi dan kurangnya akses ke perbankan. Inisiatif seperti Program Pembelajaran Valora membantu mendidik orang di negara-negara seperti Nigeria, Afrika Selatan, dan Vietnam tentang bagaimana Web3 bisa meningkatkan kehidupan keuangan mereka. Melalui alat pendidikan dan platform yang ramah ponsel, Web3 dapat membangun kesadaran dan meningkatkan adopsi di komunitas yang kurang terlayani.
  • Kesenjangan Digital Banyak orang di negara berkembang yang masih tidak memiliki akses internet yang dapat diandalkan karena infrastruktur yang usang atau biaya broadband yang tinggi. Meskipun jutaan orang di daerah ini memiliki ponsel, kesenjangan digital tetap menjadi hambatan untuk mengakses Web3. Proyek seperti kemitraan Jambo dengan Aptos Foundation berusaha menyediakan ponsel terjangkau dengan akses internet dan kemampuan Web3 untuk orang-orang di lebih dari 40 negara. Upaya ini sangat penting untuk membawa lebih banyak pengguna ke dunia digital dan menjembatani kesenjangan digital.
  • Bergerak Lebih Jauh dari Spekulasi: Meningkatnya Penggunaan Stablecoin Web3 sering dikaitkan dengan investasi spekulatif, tetapi stablecoin — mata uang digital yang terikat pada mata uang tradisional seperti dolar AS — mengubah persepsi ini. Stablecoin menawarkan cara yang andal dan stabil bagi orang untuk melakukan transaksi, menabung uang, dan mengirimkan pembayaran lintas negara. Di pasar negara berkembang, di mana layanan perbankan terbatas, stablecoin dapat berfungsi sebagai "bank di saku mereka," memberdayakan orang untuk mengendalikan keuangan mereka. Seiring dengan meningkatnya penggunaan stablecoin, Web3 dapat beralih dari spekulasi menjadi alat praktis untuk kebutuhan finansial sehari-hari.

Jalan ke Depan: Merangkul Mobile untuk Masa Depan Web3

Untuk membuka potensi penuh Web3, teknologi ini perlu ramah mobile. Dengan sebagian besar orang mengakses internet melalui perangkat mobile, Web3 harus beralih dari platform yang berfokus pada desktop menjadi platform yang berfungsi dengan baik di ponsel pintar. Dengan mengatasi lima tantangan ini dan merangkul teknologi mobile, Web3 dapat menjangkau audiens yang lebih luas, mendorong adopsi massal, dan menciptakan dampak global yang langgeng.

Didukung oleh
DepoCrypto.com © 2023