
Peluncuran Grok-3 Memicu Persaingan AI, OpenAI Bersiap Melawan dengan GPT-4.5
Grok-3 vs. GPT-4.5: Persaingan AI Makin Panas
Apakah ini hanya sekadar sensasi, atau perlombaan AI benar-benar memasuki level baru? Elon Musk bersiap meluncurkan Grok-3, mengklaim bahwa model ini “sangat pintar” dan lebih baik dari semua AI yang pernah dirilis. Hal ini membuat perusahaannya, xAI, langsung bersaing dengan OpenAI dan Anthropic.
Pengumuman Musk langsung memicu reaksi dari CEO OpenAI, Sam Altman, yang memberi petunjuk bahwa GPT-4.5 hampir mencapai kecerdasan buatan umum (AGI). Tapi, seberapa dekat model ini dengan peluncuran?
Sebelumnya, Altman pernah menantang Musk dengan mengatakan, “Bersainglah dengan membuat produk yang lebih baik,” dalam wawancaranya dengan Bloomberg. Kini, Musk tampaknya siap membuktikan bahwa ia mampu melakukan hal itu.
Apakah Grok-3 Bisa Mengalahkan GPT-4.5?
Sejauh ini, model AI buatan xAI belum terlalu mengesankan dibandingkan pesaingnya, sehingga banyak yang meragukan klaim besar Musk. Namun, Grok-3 telah dilatih menggunakan superkomputer besar dengan 100.000 GPU Nvidia—jauh lebih besar dibandingkan GPT-4. Jika klaim Musk benar, ini bisa menjadi tekanan besar bagi industri AI.
Mark Tenenholtz, seorang pakar AI, mengatakan bahwa Grok-3 dilatih dengan sistem yang jauh lebih besar dari GPT-4, yang berarti model ini bisa menjadi lompatan besar dalam AI. Sementara itu, OpenAI awalnya berencana meluncurkan GPT-4.5 dalam beberapa minggu, tetapi bisa saja mereka mempercepat jadwal untuk mengimbangi momentum Musk.
Dengan persaingan yang semakin ketat dan model AI dari China mulai mengancam, OpenAI tidak bisa tinggal diam. Ketika seseorang di Twitter menyarankan agar OpenAI merilis GPT-4.5 secara mendadak untuk mengalahkan Grok-3, Altman menjawab, “Itu tidak akan baik.”
Kontroversi di Dalam xAI
Tidak semua orang yakin bahwa Grok-3 akan memenuhi ekspektasi. Seorang karyawan xAI, Benjamin De Kraker, keluar setelah perusahaan mengancam akan memecatnya karena mengatakan bahwa Grok-3 masih lebih lemah dari model ChatGPT terbaru dalam tugas pemrograman. Pernyataannya ini menimbulkan reaksi dalam xAI, meskipun Musk sendiri mengatakan bahwa menekan opini jujur adalah hal yang aneh.
Namun, seorang pembocor informasi AI yang terkenal mengklaim bahwa Grok-3 akan “mengejutkan dunia” dan bahkan mungkin telah mencapai AGI—artinya AI ini benar-benar bisa berpikir dan bernalar seperti manusia. Karyawan xAI lainnya, Frederik Meringdal, bahkan berani mengatakan bahwa Grok-3 bisa lebih dari sekadar AGI, melainkan telah mencapai Kecerdasan Super Buatan (ASI).
Musk vs. Altman: Persaingan Lama yang Berlanjut
Perseteruan antara Musk dan Altman bukanlah hal baru. Musk ikut mendirikan OpenAI pada 2015 tetapi keluar pada 2018 setelah perusahaan menolak usulannya untuk bergabung dengan Tesla. Baru-baru ini, Musk mencoba membeli OpenAI seharga hampir $100 miliar, tetapi Altman menolak karena OpenAI tidak ingin kembali menjadi organisasi nirlaba.
Perselisihan ini semakin memanas, dengan Musk menggugat OpenAI atas kemitraannya dengan Microsoft, menuduh perusahaan itu telah mengkhianati misi awalnya.
Dengan kedua belah pihak berlomba menciptakan AI paling canggih, bisa jadi perusahaan pertama yang mencapai AGI—atau bahkan Kecerdasan Super—akan menjadi pemenang utama dalam perang AI ini.