
Meta Luncurkan Model AI Llama 4 Terbaru—Apakah Sebagus yang Dibicarakan Orang-Orang di Dunia Kripto?
Meta Luncurkan Llama-4, Model AI Terbaru yang Siap Bersaing di Dunia Web3
Meta baru saja merilis model AI terbaru mereka, Llama-4, dan kini sudah bisa diakses oleh para developer. Model ini digadang-gadang sebagai yang paling canggih dari Meta sejauh ini, dan mereka mengklaim bisa bersaing dengan model-model AI top seperti GPT-4.5 dan Google Gemini—tanpa perlu fine-tuning tambahan.
Meta juga mengungkapkan sedang melatih model yang jauh lebih besar, disebut Llama 4 Behemoth, yang katanya sudah mengalahkan model AI lain dalam berbagai ujian STEM (sains, teknologi, matematika, dan teknik).
Teknologi Hemat Daya, Cocok untuk Web3
Llama-4 menggunakan teknologi mixture of experts—sebuah metode yang memungkinkan hanya sebagian kecil dari model yang aktif saat melakukan tugas. Jadi, meskipun modelnya besar (hingga ratusan miliar parameter), hanya sekitar 17 miliar parameter yang aktif saat digunakan.
Ini penting dalam konteks crypto dan Web3, karena berarti model ini bisa dijalankan secara lokal tanpa butuh infrastruktur mahal. Bahkan, model seperti Llama 4 Scout dan Maverick bisa dijalankan dengan GPU high-end seperti RTX A6000, dan cocok untuk node atau sistem edge computing dalam ekosistem terdesentralisasi.
Kapasitas “Memori” Super Besar
Salah satu fitur andalan Llama-4 adalah kemampuan memahami konteks hingga 10 juta token—jauh lebih besar dari kebanyakan model saat ini. Ini memungkinkan penggunaan seperti:
Summarize whitepaper panjang
Analisis on-chain data secara menyeluruh
Membaca smart contract yang kompleks dalam sekali prompt
Tapi dalam pengujian nyata, banyak yang menemukan bahwa modelnya belum benar-benar stabil di kapasitas tinggi itu. Misalnya, saat diuji dengan 300.000 token saja, model sudah mulai error atau memberikan output ngawur.
Di Balik Hype-nya
Meski Meta banyak mempromosikan kemampuan Llama-4, hasil dari komunitas tidak selalu sejalan:
- Model ini kadang memberikan jawaban salah tapi tetap diberi nilai tinggi.
- Gaya bahasanya terlalu “ceria” dan sering pakai emoji, diduga karena dilatih dengan data dari media sosial.
- Ada kelemahan logika dasar, bahkan jawaban bisa berubah tergantung bahasa yang digunakan.
Kekuatan di Penulisan Kreatif
Di sisi lain, untuk komunitas kreator Web3 atau proyek NFT yang butuh storytelling, Llama-4 sangat kuat dalam penulisan naratif. Saat diminta menulis cerita tentang perjalanan waktu dan paradoks temporal, model ini menghasilkan cerita yang kaya akan budaya, visual, dan nuansa emosional.
Kalau kamu bikin lore untuk game Web3, proyek NFT, atau world-building di metaverse, ini bisa jadi tool yang sangat berguna.
Censorship Terlalu Ketat
Sayangnya, Llama-4 juga punya filter keamanan yang sangat ketat. Dalam berbagai tes, model ini menolak menjawab pertanyaan yang sedikit saja menyentuh topik sensitif—bahkan jika konteksnya edukatif.
Tapi karena model ini open source, komunitas bisa dengan bebas mengubah batasannya. Artinya, di dunia crypto, kamu bisa bikin versi custom dari Llama-4 yang lebih bebas, sesuai dengan nilai-nilai desentralisasi.
Kesimpulan
Llama-4 adalah model AI open source yang menjanjikan—terutama untuk kreativitas dan proyek-proyek Web3. Tapi, performanya tidak sepenuhnya sesuai dengan klaim Meta, terutama dalam soal memori besar dan akurasi logika.
Untuk digunakan secara lokal, kamu tetap butuh hardware yang mahal, tapi setidaknya ini membuktikan bahwa AI open source makin mendekati level closed-source seperti GPT dan Gemini.
Buat builder di dunia crypto, ini bisa jadi pondasi bagus untuk bikin AI yang terbuka, bisa dikustomisasi, dan cocok untuk ekosistem terdesentralisasi.