Perusahaan Game Web3 Ex Populus Gugat Perusahaan AI Milik Elon Musk karena Nama ‘Xai’

Web3 , Sunday, 24 August 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Pertarungan Merek Dagang XAI & Merger AI-Sosial Musk: Persaingan Nama dan Ambisi

Ex Populus vs. xAI: Sengketa Merek Dagang di Blockchain Gaming

Gugatan Hukum atas Nama
Ex Populus—pengembang game berbasis blockchain yang membangun jaringan Ethereum bernama Xai—resmi menggugat perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI. Ex Populus mengklaim telah menggunakan nama dan logo Xai secara publik sejak Juni 2023. Menurut mereka, penggunaan nama yang hampir sama oleh xAI menimbulkan kebingungan besar di pasar, merusak reputasi, dan melemahkan identitas merek di kalangan pengembang maupun komunitas pengguna.

Kebingungan Pasar dan Salah Kaprah
Dalam gugatannya, Ex Populus menunjukkan banyak contoh salah persepsi. Media, pengguna media sosial, bahkan chatbot AI milik Musk, Grok, sering salah mengaitkan platform gaming Xai dengan perusahaan xAI. Hal ini membuat publik berasumsi ada hubungan langsung antara keduanya, padahal sama sekali tidak.

Kerusakan Reputasi dan Tekanan Hukum
Ex Populus juga berargumen bahwa merek mereka ikut tercoreng karena dikaitkan dengan kontroversi yang kerap mengikuti Musk. Perusahaan menuduh tim hukum xAI pernah mencoba menekan mereka untuk melepaskan merek dagang Xai. Selain itu, beberapa aplikasi merek dagang xAI sudah ditangguhkan oleh Kantor Paten dan Merek Dagang AS karena “kemungkinan membingungkan” dengan merek Xai.

Tuntutan Ex Populus
Dalam gugatan di Pengadilan Distrik California Utara, Ex Populus menuntut:

  • Pembatalan seluruh aplikasi merek dagang xAI yang tumpang tindih.
  • Larangan hukum agar xAI tidak lagi menggunakan nama Xai atau branding serupa, khususnya di sektor gaming dan blockchain.
  • Ganti rugi finansial atas kerugian reputasi, penurunan nilai merek, dan hilangnya kepercayaan komunitas.

Ex Populus menegaskan bahwa langkah hukum ini bukan hanya melindungi kepentingan mereka, tetapi juga membela hak inovator kecil di dunia crypto dari dominasi raksasa teknologi global.

Strategi Musk: xAI Resmi Akuisisi X (Twitter)

Detail Akuisisi
Pada 28 Maret 2025, Elon Musk mengumumkan bahwa startup AI miliknya, xAI, resmi mengakuisisi platform media sosial X (dulu Twitter) lewat transaksi all-stock. Kesepakatan ini menilai xAI sekitar 80 miliar dolar AS dan X sebesar 33 miliar dolar AS. Dengan tambahan utang X sebesar 12 miliar dolar, valuasi efektifnya menjadi sekitar 45 miliar dolar AS.

Visi Integrasi
Musk menyebut akuisisi ini sebagai upaya menyatukan masa depan xAI dan X. Dengan menggabungkan kemampuan AI, data real-time, daya komputasi besar, jangkauan pengguna global, serta tim talenta di bawah satu atap, Musk ingin menciptakan pengalaman digital yang lebih pintar dan interaktif bagi pengguna di seluruh dunia.

Restrukturisasi Korporasi
Setelah merger, X Corp. menjadi anak perusahaan penuh dari entitas baru bernama xAI Holdings Corp.. Dengan struktur ini, Musk menyatukan aset AI dan media sosialnya dalam satu ekosistem terintegrasi untuk memperkuat dominasi jangka panjang.

Perkembangan Terbaru

Sinergi Besar
Integrasi Grok, chatbot AI milik xAI, langsung ke dalam feed X memberikan keunggulan besar. Dengan akses ke miliaran interaksi harian pengguna, Grok dapat “belajar” dan beradaptasi jauh lebih cepat dibanding model AI pesaing, sekaligus memperkuat posisi Musk di industri data dan AI global.

Suntikan Dana $2 Miliar dari SpaceX
Pada Juli 2025, perusahaan antariksa milik Musk, SpaceX, berinvestasi sebesar 2 miliar dolar AS ke xAI. Investasi ini mendorong valuasi gabungan perusahaan menjadi sekitar 113 miliar dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengembangan sistem AI canggih, termasuk superkomputer raksasa “Colossus,” serta integrasi dengan proyek Starlink dan robot humanoid Tesla Optimus.

Isu Lingkungan dan Etika
Ekspansi pesat xAI juga menuai kritik soal dampak lingkungan. Pembangunan infrastruktur AI skala besar seperti Colossus membutuhkan energi yang sangat tinggi. Sebagian pengamat memperingatkan soal jejak karbon yang besar, sementara pendukung Musk menilai ini bagian dari persaingan global untuk menguasai teknologi AI generasi berikutnya.

Dua Narasi yang Bertabrakan

Di satu sisi, Ex Populus tengah berjuang di pengadilan untuk mempertahankan identitas merek Xai, yang mereka anggap vital bagi ekosistem gaming blockchain dan komunitas crypto.
Di sisi lain, Musk memperkuat imperiumnya dengan menyatukan xAI dan X menjadi kekuatan raksasa AI-sosial, membangun fondasi baru yang berpotensi mengubah lanskap teknologi digital.

Hasil dari kasus hukum ini bukan hanya menentukan nasib merek dagang Xai, tetapi juga bisa menjadi preseden penting dalam penerapan hukum merek dagang di industri crypto dan teknologi yang terus berkembang pesat.

Supported by
DepoCrypto.com © 2023