Hut 8 Ekspansi Rp 39 Triliun, Saham Naik 10%
Hut 8 (HUT) mengumumkan akan membangun empat proyek baru data center di Amerika Serikat dengan total kapasitas 1.530 megawatt (MW). Lokasinya ada di Texas, Louisiana, dan Illinois.
- Texas: Dua lokasi di bawah jaringan ERCOT, menambah 1.180 MW
- Louisiana: Satu lokasi 300 MW (terhubung ke MISO)
- Illinois: Proyek lebih kecil 50 MW (terhubung ke PJM)
Hut 8 sudah mengamankan lahan dan kontrak listrik, serta mulai proses desain. Jika selesai, Hut 8 akan mengelola lebih dari 2,5 gigawatt di 19 lokasi. Saat ini pipeline pengembangan mereka mencapai 10.620 MW, dengan 14% sudah aktif dalam tahap pembangunan.
CEO Asher Genoot menegaskan ekspansi ini jadi fondasi pertumbuhan jangka panjang Hut 8. Setelah kabar ini, saham HUT naik 10,49% ke level USD 25,91, meski masih jauh dari rekor tertinggi USD 79,40 di tahun 2021 ketika harga Bitcoin tembus USD 64.800.
Pendanaan Ekspansi
Untuk membiayai proyek ini, Hut 8 sudah menyiapkan dana hingga USD 2,4 miliar (sekitar Rp 39 triliun) dari berbagai sumber:
- 10.278 Bitcoin (senilai sekitar USD 1,2 miliar)
- Kredit USD 200 juta dari Two Prime
- Pinjaman USD 130 juta dari Coinbase
- Program ekuitas senilai USD 1 miliar
Pendanaan ini memberi fleksibilitas sekaligus menjaga opsi pembiayaan tetap terbuka.
Mengapa Penting?
Ekspansi ini terjadi di tengah melonjaknya permintaan data center dan daya komputasi, terutama karena pertumbuhan AI (Artificial Intelligence). Banyak perusahaan teknologi kini menggandeng miner Bitcoin untuk infrastruktur. Misalnya, Google berinvestasi di TeraWulf lewat proyek AI senilai USD 3,2 miliar.
Menurut analis Roth Capital, ekspansi Hut 8 bisa jadi katalis besar bagi harga sahamnya ketika proyek-proyek baru ini mulai beroperasi dan menyokong workload AI serta high-performance computing.
