Bitcoin Masih Volatil Meski Semakin Populer
Popularitas Bitcoin terus meningkat, terutama sejak hadirnya produk investasi seperti Bitcoin ETF. Namun, analis kripto terkenal Tom Lee mengingatkan bahwa aset digital ini masih memiliki sifat sangat fluktuatif, meskipun minat dari investor dan institusi terus bertambah.
Dalam wawancaranya bersama pengusaha kripto Anthony Pompliano, Lee menjelaskan beberapa alasan mengapa harga Bitcoin masih bisa bergejolak:
- Penurunan tajam masih mungkin terjadi: Lee menyatakan bahwa ia “yakin akan ada penurunan hingga 50%”, artinya Bitcoin masih berisiko mengalami koreksi besar kapan saja.
- Terpengaruh pasar saham: Menurutnya, Bitcoin sering bergerak searah dengan pasar saham. Jika S&P 500 turun 20%, maka harga Bitcoin bisa anjlok hingga 40%.
- Faktor eksternal berperan besar: Perubahan ekonomi global, kebijakan regulasi, dan sentimen investor menjadi faktor utama yang memperkuat volatilitas Bitcoin.
Meskipun semakin banyak institusi yang masuk ke pasar kripto, Lee menilai Bitcoin belum sepenuhnya lepas dari sifat liarnya, dan masih mengikuti pola naik-turun seperti pasar saham tradisional.
Optimisme Jangka Panjang: Naik-Turun Adalah Proses
Meski waspada terhadap risiko koreksi besar, Tom Lee tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin. Ia bahkan memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai US$200.000 hingga US$250.000 pada akhir tahun ini.
Menurut Lee, bahkan jika terjadi penurunan 50% dari level tersebut, harga Bitcoin masih akan berada di kisaran US$125.000, mendekati rekor tertingginya di tahun sebelumnya. Ia menilai, koreksi besar seperti itu masih tergolong wajar dalam siklus pasar kripto.
Analis lain seperti Peter Brandt juga memperkirakan hal serupa — Bitcoin bisa mengalami koreksi tajam seperti pasar tradisional, namun hal itu tidak berarti tren jangka panjangnya akan berakhir.
Selama infrastruktur pasar kripto terus berkembang dan regulasi semakin jelas, fase penurunan harga kemungkinan hanya bersifat sementara, sebelum Bitcoin kembali pulih.
Gambaran Besar
Pada akhirnya, Bitcoin tetap menjadi aset yang dinamis dan berisiko tinggi, namun dengan potensi besar di masa depan. Arah pergerakannya akan banyak ditentukan oleh beberapa faktor penting:
- Tingkat adopsi institusional
- Perkembangan regulasi kripto global
- Kemampuan pasar beradaptasi dengan kondisi ekonomi dunia
Meskipun volatilitas masih menjadi tantangan utama, pandangan optimis seperti Tom Lee menunjukkan bahwa Bitcoin memiliki peluang untuk menjadi aset cadangan yang andal dalam jangka panjang, meskipun perjalanan menuju stabilitas masih penuh gejolak.
