Bitcoin Jatuh di Bawah 100.000 Dolar, Sentimen Penghindaran Risiko Menguat — ETF dan Perusahaan Menahan Pembelian

Berita Crypto , Friday, 14 November 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Aset kripto Bitcoin kembali turun dan menembus level penting USD 100.000, lalu jatuh lebih dalam. Kondisi ini memicu kekhawatiran baru di pasar keuangan AS, terutama karena meningkatnya sentimen risk-off dan aksi jual pada saham-saham teknologi.

Pada tanggal 13, Bitcoin sempat anjlok 3,9% hingga menyentuh USD 97.956. Tekanan jual semakin kuat, dan sejak awal Oktober, lebih dari USD 450 miliar (sekitar 70 triliun yen) kapitalisasi pasar telah menguap. Investor besar—seperti fund institusional, pengelola ETF, dan departemen keuangan perusahaan—yang sebelumnya menjadi penopang pasar kini terlihat menjauh. Dengan hilangnya para pembeli besar yang menjadi motor kenaikan harga tahun ini, pasar mulai memasuki fase yang lebih rentan.

Analis dari 10x Research menyatakan bahwa pasar kripto kini telah masuk ke fase bearish yang jelas. Mereka menyoroti:

  • Aliran dana ke ETF Bitcoin melemah,
  • Investor jangka panjang terus melakukan aksi jual,
  • Partisipasi investor ritel juga menurun.

Model analisis mereka sudah menunjukkan perubahan tren sejak pertengahan Oktober, dan kini terlihat sentimen internal pasar yang memburuk. Level support penting berikutnya adalah sekitar USD 93.000.

Jake Ostrovskis, Head of OTC Trading di Wintermute, menjelaskan bahwa Bitcoin tertekan oleh penjualan besar di pasar spot dan aktivitas hedging perusahaan, sementara altcoin hampir tidak diminati. Menurutnya, saat pasar kripto kekurangan katalis positif, korelasinya dengan aset tradisional akan semakin kuat—dan itulah yang terlihat dalam pergerakan harga hari itu.

Volatilitas di pasar global juga kembali meningkat. Meski saham AS sempat rebound setelah berakhirnya penutupan sebagian lembaga pemerintah, momentum tersebut ikut memudar. Rilis data ekonomi utama AS juga tertunda, sehingga pasar menanti apakah Federal Reserve akan memiliki alasan kuat untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat. Ketidakpastian ini membuat aset pertumbuhan seperti kripto dan saham teknologi semakin tertekan.

Supported by
DepoCrypto.com © 2023