USDT Pecahkan Rekor, Tembus Kapitalisasi Pasar Lebih dari $160 Miliar
Stablecoin milik Tether, USDT, kembali mencetak rekor baru dengan kapitalisasi pasar yang kini melampaui $160 miliar—angka tertinggi sepanjang sejarah. Informasi ini berasal dari pembaruan terbaru di laman transparansi resmi Tether.
Pertumbuhan ini didorong oleh keuntungan besar dari investasi Tether di surat utang pemerintah AS, dengan laba operasional lebih dari $1 miliar pada kuartal I 2024. Tren kenaikan ini sudah berlangsung sejak akhir 2022.
CEO Tether, Paolo Ardoino, menyebut pencapaian ini sebagai “tonggak yang luar biasa” di platform X (dulu Twitter). Ia menyebut USDT sebagai “dolar digital” yang digunakan oleh miliaran orang di negara berkembang.
Mengapa Tron Kalahkan Ethereum dalam Distribusi USDT
Saat ini, lebih dari $81 miliar USDT berada di jaringan Tron, mengalahkan Ethereum yang hanya menampung sekitar $65 miliar. Tron jadi favorit di negara berkembang karena biaya transaksi yang rendah dan proses yang cepat, cocok untuk transfer lintas negara dan menyimpan nilai dalam dolar.
Sementara itu, jumlah USDT di blockchain lain jauh lebih kecil: BNB Chain ($6,8 miliar), Solana ($2,3 miliar), dan Polygon ($1,1 miliar).
Apa yang Menjamin Nilai USDT?
Menurut laporan resmi Tether, 81,5% cadangan USDT didukung oleh kas dan surat utang jangka pendek pemerintah AS, sementara 5,1% sisanya dalam bentuk bitcoin.
Awal tahun ini, Ardoino mengklaim bahwa lebih dari 400 juta orang di seluruh dunia menggunakan USDT, dengan pertumbuhan sekitar 35 juta dompet baru setiap kuartal. Tether juga memegang $127 miliar surat utang pemerintah AS, menjadikannya salah satu pemegang terbesar di dunia—setara dengan negara seperti Korea Selatan dan Jerman.
Stablecoin Akan Jadi Uang di Era Internet
Firma riset Bernstein memprediksi bahwa stablecoin seperti USDT akan berkembang dari sekadar alat transaksi di dunia kripto menjadi sistem pembayaran utama di internet. Total pasar stablecoin diperkirakan tumbuh dari $249 miliar saat ini menjadi $4 triliun dalam 10 tahun ke depan.
Regulasi baru di AS lewat GENIUS Act akan memberikan keunggulan awal bagi USDC (stablecoin milik Circle). Namun, analis memprediksi USDT tetap akan mendominasi pasar dengan pangsa 65%, sementara USDC naik sedikit menjadi 30%.
Tether Ekspansi di Luar Stablecoin
Tether juga mulai berinvestasi besar-besaran ke sektor lain seperti:
- Kecerdasan buatan (AI)
- Telekomunikasi dan pusat data
- Infrastruktur energi
- Penambangan bitcoin
Dalam sebuah podcast, Ardoino menyatakan bahwa Tether akan menjadi penambang bitcoin terbesar di dunia pada akhir 2025. Ia juga memprediksi bahwa dalam 15 tahun ke depan, akan ada 1 triliun agen AI yang menggunakan Bitcoin dan USDT untuk bertransaksi. Bahkan, ia mengklaim bahwa proyek antarmuka otak-komputer milik Tether sudah “lebih maju” dibandingkan Neuralink milik Elon Musk.