Utang AS Naik Jadi $36,6 Triliun: Apakah Sinyal Resesi Akan Membuat Harga Bitcoin Turun ke $95.000?

Berita Crypto , Thursday, 10 July 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Utang AS Tembus $36,6 Triliun — Akankah Bitcoin Turun ke $95.000?

Utang nasional Amerika Serikat naik $367 miliar hanya dalam satu hari, membuat total utang mencapai rekor baru sebesar $36,6 triliun. Kenaikan ini terjadi setelah Presiden Donald Trump menyetujui “One Big Beautiful Bill” yang menaikkan plafon utang sebesar $5 triliun. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap ekonomi dan harga Bitcoin.

Tanda-Tanda Resesi?

Beberapa analis memperingatkan kemungkinan resesi. Kurt S. Altrichter, pendiri Ivory Hill Wealth, mengatakan stok rumah baru yang tersedia saat ini setara hampir 10 bulan pasokan — dan level ini biasanya muncul saat resesi atau tepat sebelumnya.

Menurutnya, lemahnya pasar properti bukan hanya karena suku bunga tinggi, tapi juga karena "menghilangnya permintaan", alias masyarakat sudah enggan membeli rumah.

Dampaknya ke Bitcoin?

Jika ekonomi melambat, aset berisiko seperti Bitcoin bisa terkena tekanan. Investor biasanya akan mengalihkan dananya ke aset yang lebih aman seperti uang tunai atau obligasi jangka pendek.

Tapi, tidak semua orang melihat ini sebagai kabar buruk bagi kripto.

Justru Bisa Jadi Peluang untuk Bitcoin?

Jack Mallers, CEO Strike, mengatakan pemerintah AS kemungkinan tidak akan gagal bayar utangnya. Sebagai gantinya, mereka mungkin akan mencetak lebih banyak uang (monetary expansion). Mallers percaya situasi ini justru mendukung kenaikan harga Bitcoin, karena BTC dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan pencetakan uang berlebihan.

Peran The Fed dan Trump

Sebagian pelaku pasar percaya bahwa lonjakan Bitcoin ke atas $112.000 minggu lalu bukan karena utang atau ketakutan resesi, tapi karena ekspektasi bahwa kebijakan moneter AS akan berubah.

Ada juga spekulasi bahwa Trump mungkin akan mengganti Ketua The Fed, Jerome Powell, jika terpilih lagi. Jika itu terjadi, kebijakan suku bunga bisa jadi lebih longgar, dan hal ini berpotensi mendukung harga saham dan kripto.

Bitcoin Masih Ikut Pola Pasar Saham

Meskipun minat terhadap ETF Bitcoin meningkat, pergerakan harga BTC masih mirip dengan saham-saham besar. Saat ini, korelasi Bitcoin dengan indeks S&P 500 mencapai 68% — artinya jika saham naik atau turun, Bitcoin biasanya ikut.

Kebijakan tarif impor AS juga menjadi risiko tambahan. Ini bisa menekan laba perusahaan teknologi seperti Nvidia, yang baru saja menjadi perusahaan paling bernilai di dunia. Jika saham teknologi jatuh, harga Bitcoin bisa ikut terkoreksi — mungkin turun ke $95.000 dalam waktu dekat.

Kesimpulan

Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, banyak analis masih yakin Bitcoin bisa mencapai rekor tertinggi baru di tahun 2025. Tapi untuk saat ini, pasar kripto masih diliputi ketidakpastian akibat kondisi ekonomi global, sektor teknologi, dan dinamika politik AS.

Didukung oleh
DepoCrypto.com © 2023