Kenaikan Bitcoin Terhenti, Nakamoto Alami Kejatuhan Besar
Harga Bitcoin berhenti naik dalam beberapa bulan terakhir, bertahan di kisaran $110.000 sejak Desember 2024. Padahal, dukungan dari Wall Street dan pemerintah AS semakin kuat.
Di saat yang sama, masalah besar menimpa Nakamoto, perusahaan treasury bitcoin yang didirikan David Bailey. Harga sahamnya anjlok 50% hanya dalam satu hari dan kini sudah turun 95% dari puncaknya pada Mei. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan terjadinya “death spiral” di pasar bitcoin.
Nakamoto, yang bergabung dengan perusahaan kesehatan Kindly MD pada Agustus lalu, membeli hampir 6.000 BTC senilai sekitar $700 juta. Perusahaan juga berencana menambah pembelian lewat penjualan saham dan utang. Awalnya, harga saham Nakamoto jauh lebih tinggi daripada nilai bitcoin yang dimilikinya. Namun kini, sahamnya justru dihargai lebih rendah dari total bitcoin yang mereka pegang.
Analis memperingatkan, perusahaan treasury kecil seperti Nakamoto lebih berisiko dibandingkan raksasa seperti Strategy (didirikan Michael Saylor), yang menguasai 638.000 BTC senilai $73 miliar. Jika perusahaan tidak bisa menjaga valuasi pasar di atas nilai aset bitcoinnya, mereka bisa terpaksa menjual BTC, yang bisa makin menekan harga pasar.
Strategy juga terkena dampak penurunan harga—sahamnya turun sekitar 30% sejak Juli—namun masih punya keunggulan dalam skala dan reputasi.
Bailey, yang juga penasihat crypto untuk Donald Trump, meminta investor tetap sabar. Ia menegaskan pentingnya membangun basis pemegang saham yang solid, sekaligus memperingatkan investor yang hanya mencari keuntungan cepat agar keluar. Ia juga mengkritik banyaknya perusahaan treasury crypto baru yang menurutnya buruk dalam pengelolaan dan membuat pasar semakin membingungkan.