Platform Prediksi Blockchain Myriad Tembus 5,4 Juta Ramalan dan 511 Ribu Pengguna
Bangkitnya Pasar Prediksi di Dunia Crypto
Myriad, sebuah platform prediksi berbasis blockchain, mengumumkan pada 1 September bahwa mereka telah mencatat lebih dari USDC $10 juta volume trading sejak diluncurkan pada Maret lalu. Platform ini juga mencatat lebih dari 5,4 juta prediksi, memiliki 511.000 pengguna, serta ekstensi browser yang sudah terpasang lebih dari 60.000 kali.
Pihak Myriad menyebut pencapaian ini menunjukkan bahwa pasar prediksi bisa menjadi bagian penting dari decentralized finance (DeFi). Menurut CEO sekaligus co-founder Myriad, Loxley Fernandes, Myriad mengubah spekulasi menjadi produk nyata:
“Pasar finansial selalu tentang spekulasi. Dengan Myriad, kami membuktikan bahwa memperdagangkan ide dan prediksi itu bukan hanya mungkin, tapi juga masa depan dari pasar modal,” ujarnya.
Myriad berfungsi ganda sebagai platform untuk pengguna langsung (consumer) sekaligus protokol B2B bagi aplikasi prediksi lainnya. Saat ini sudah berjalan di jaringan Abstract dan Linea, dengan rencana ekspansi ke Eigenlayer dan Eigencloud.
Pasar prediksi yang dulunya dianggap niche dalam dunia crypto mulai diakui setelah berhasil memprediksi beberapa peristiwa besar, termasuk kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS. Keberhasilan ini membuat pasar prediksi semakin dipandang sebagai sumber insight real-time tentang masa depan, bukan sekadar hobi spekulasi.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Sebagian orang masih melihat pasar prediksi berada di area abu-abu hukum, di antara layanan keuangan dan aktivitas taruhan. Selain itu, ada risiko terkait keadilan dan akurasi.
Untuk mengatasi hal ini, Fernandes menjelaskan bahwa Myriad menggunakan aturan yang jelas serta memanfaatkan kombinasi tools internal dan pihak ketiga dalam membuat kontrak event. Tujuannya adalah memastikan hasil prediksi tetap adil dan minim sengketa.
Ke depan, Myriad juga berambisi menjangkau audiens yang lebih luas di luar komunitas Web3:
“Tujuan kami adalah hadir di mana pengguna berada,” tambah Fernandes.
