
Bitcoin Turun di Bawah $108.800 karena Pasar Dilanda Ketakutan Ekstrem akibat Tekanan Makroekonomi
Bitcoin dan Aset Kripto Lain Turun, Sentimen Pasar Masih Didominasi Ketakutan
Harga Bitcoin (BTC) dan sejumlah aset kripto utama kembali melemah hari ini seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi global.
Menurut data dari The Block, harga Bitcoin turun 1,57% dalam 24 jam terakhir menjadi sekitar US$108.757 — level terendah sejak awal September setelah sempat jatuh di bawah US$108.000.
Ether (ETH) juga turun sekitar 1,5% dan kini diperdagangkan di level US$3.928. Kripto besar lainnya seperti BNB, XRP, dan Solana juga mencatat penurunan harga. Indeks GMCI 30, yang mengukur kinerja 30 aset kripto teratas, turun sekitar 2% dalam sehari terakhir.
Menurut Min Jung, peneliti di Presto Research, pasar kripto saat ini masih dipengaruhi oleh ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, terutama setelah pernyataan terbaru dari Presiden Trump. Di sisi lain, kekhawatiran terhadap kondisi bank regional AS juga menekan indeks saham utama, dan efeknya turut menyebar ke pasar kripto.
Indeks Crypto Fear & Greed menunjukkan angka 22, yang berarti pasar sedang berada dalam kondisi “ketakutan ekstrem”, sejalan dengan sentimen yang terjadi di pasar saham AS.
Pada perdagangan Kamis waktu setempat, bursa saham AS ditutup melemah karena kekhawatiran atas pengungkapan kredit bermasalah di Zions Bancorp dan Western Alliance Bancorp, yang terkait dengan kasus penipuan oleh debitur yang sama. Tekanan ini muncul bersamaan dengan pernyataan Presiden Trump yang menegaskan bahwa AS dan Tiongkok memang sedang berada dalam perang dagang, meski Menteri Keuangan Bessent sebelumnya mengupayakan jeda kenaikan tarif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Arah Pasar Kripto
Vincent Liu, Chief Investment Officer di Kronos Research, mengatakan bahwa meski BTC dan ETH masih tampil lebih baik dibanding saham, kondisi likuiditas yang tipis dan tingginya leverage membuat pasar kripto tetap rentan terhadap guncangan ekonomi global.
Ia menambahkan, BTC dan ETH sempat rebound dari level terendah pada Kamis pagi, yang menunjukkan adanya aksi “buy the dip” dari sebagian trader. Namun, Liu menilai bahwa kepercayaan pasar masih bersifat selektif, belum sepenuhnya pulih.
Sementara itu, Nick Ruck, Direktur Riset di LVRG Research, menyebut bahwa dalam skenario terburuk, harga Bitcoin bisa turun di bawah US$100.000 jika ketegangan geopolitik atau tekanan ekonomi global meningkat. Namun, ia juga menilai bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed atau persetujuan ETF spot kripto baru bisa menjadi pemicu rebound di kuartal IV tahun ini.
Untuk saat ini, para analis memperkirakan harga kripto akan bergerak mengikuti dinamika berita terkait hubungan AS–Tiongkok, yang bisa menjadi pemicu baik penurunan lebih lanjut maupun potensi kenaikan dalam jangka pendek — tergantung arah perkembangan situasi.