
Harga KDA Anjlok 60% Setelah Tim Kadena Mundur — Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Kadena Hentikan Operasional di Tengah Tekanan Pasar
Proyek blockchain Kadena resmi menghentikan seluruh kegiatan bisnisnya karena tekanan pasar yang berat. Pengumuman ini disampaikan melalui unggahan di X (sebelumnya Twitter) dan langsung mengejutkan komunitas kripto.
“Dengan sangat menyesal, kami mengumumkan bahwa organisasi Kadena tidak lagi dapat melanjutkan kegiatan bisnis dan akan menghentikan seluruh aktivitas serta pemeliharaan aktif blockchain Kadena secara segera,” tulis pihak Kadena.
Tim Kadena menjelaskan bahwa kondisi pasar menjadi alasan utama penghentian operasional. Seluruh karyawan juga telah menerima pemberitahuan terkait keputusan ini.
Meskipun demikian, blockchain Kadena tetap akan berjalan karena bersifat terdesentralisasi dan dijalankan oleh para penambang independen (independent miners). Sebuah tim internal kecil akan mengawasi masa transisi dan merilis pembaruan software (binary) baru agar jaringan tetap beroperasi tanpa campur tangan perusahaan.
Kadena juga meminta operator node dan kontributor protokol untuk berkoordinasi menjaga stabilitas jaringan dan segera memperbarui sistem.
“Untuk menjaga kelangsungan operasi, kami akan segera menyediakan binary baru agar jaringan tetap berjalan tanpa keterlibatan kami,” tulis organisasi Kadena.
Token KDA juga akan tetap beredar dan memberikan reward kepada para penambang selama lebih dari 100 tahun ke depan, sesuai jadwal emisi awal. Saat ini masih ada sekitar 566 juta KDA yang tersedia untuk hadiah mining hingga tahun 2139, dan lebih dari 83 juta KDA akan terbuka (unlocked) pada November 2029.
Pihak Kadena juga berencana berdiskusi dengan komunitas mengenai transisi menuju tata kelola komunitas (community governance) agar jaringan bisa sepenuhnya dikelola oleh para pengguna.
“Kami siap berdialog dengan komunitas Kadena untuk membantu proses transisi menuju tata kelola komunitas,” tambah mereka.
Harga KDA Anjlok Setelah Pengumuman Penutupan
Setelah pengumuman tersebut, harga token KDA langsung anjlok drastis. Berdasarkan data BeInCrypto, harga KDA turun 62%, dari US$0,207 menjadi US$0,078 tak lama setelah kabar itu dirilis.
Saat artikel ini ditulis, harga sedikit pulih menjadi US$0,087, namun masih turun sekitar 59% dalam 24 jam terakhir, dan kini hanya berjarak 25% dari titik terendah sepanjang masa (ATL).
Aktivitas perdagangan pun melonjak tajam. Volume transaksi harian naik hingga 1.277% menjadi US$105,3 juta, menandakan banyak investor yang panic selling atau reposisi portofolio mereka.
Namun, penutupan ini juga memicu reaksi keras dari komunitas. Beberapa analis bahkan menyebutnya sebagai bentuk “exit scam”, dan menyarankan pemegang KDA untuk segera menjual token mereka sebelum nilainya jatuh lebih dalam.
“Kadena dilaporkan tutup. Proyek yang pernah didukung Binance Labs kini gelap. Jika kamu masih pegang, pertimbangkan untuk keluar sebelum rugi makin besar,” tulis analis Huang.
Sementara itu, sejumlah anggota komunitas menilai keputusan tersebut sebagai pengkhianatan terhadap investor dan builder. Mereka mengkritik tim Kadena karena melakukan penutupan mendadak tanpa transparansi maupun rencana transisi yang jelas.
“Kadena punya teknologi dan komunitas yang kuat, tapi tidak punya tekad. Saat keadaan sulit, timnya menyerah. Ini bukan akhir proyek — ini pengkhianatan terhadap komunitas,” ujar Ahmed Raza, salah satu komentator kripto.
Masa Depan Kadena Masih Abu-abu
Penutupan ini menimbulkan pertanyaan besar:
Apakah blockchain yang benar-benar terdesentralisasi bisa bertahan tanpa tim pusat?
Secara teknis, jaringan Kadena mungkin masih berjalan, tetapi hilangnya kepemimpinan dan kepercayaan investor bisa membuat proyek ini sulit berkembang.
Langkah komunitas Kadena dalam beberapa minggu ke depan akan menentukan apakah jaringan ini benar-benar bisa bertahan sebagai proyek blockchain yang sepenuhnya desentralisasi, atau justru perlahan ditinggalkan tanpa arah.