Tiga Bank Terbesar Jepang Siapkan Stablecoin Berbasis Yen

Berita Crypto , Friday, 07 November 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Tiga Raksasa Bank Jepang Bersatu Luncurkan Stablecoin Yen, Perkuat Ekosistem Keuangan Digital Nasional

Tiga bank terbesar di Jepang — Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), dan Mizuho Financial Group — mengumumkan kerja sama besar untuk meluncurkan stablecoin yang didukung penuh oleh yen Jepang (JPY). Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif nasional yang difasilitasi oleh Financial Services Agency (FSA), otoritas keuangan Jepang, untuk mendorong inovasi dalam sistem pembayaran berbasis blockchain.

Peluncuran pada Akhir 2025

Menurut laporan terbaru, proyek stablecoin ini akan menggunakan platform blockchain Progmat milik MUFG, dan dijadwalkan mulai beroperasi menjelang akhir tahun 2025. Platform ini dirancang sebagai infrastruktur yang kompatibel dengan berbagai jaringan blockchain seperti Ethereum, Polygon, Avalanche, dan Cosmos, sehingga memungkinkan transaksi lintas platform dengan biaya rendah dan waktu proses cepat.

FSA telah menyiapkan kerangka hukum khusus untuk stablecoin yang berlaku sejak pertengahan 2023. Regulasi tersebut mengizinkan bank berlisensi untuk menerbitkan stablecoin yang dijamin 1:1 dengan mata uang fiat Jepang, serta mewajibkan penerbit menyimpan cadangan setara di rekening aman guna melindungi stabilitas harga dan kepercayaan publik.

Tujuan: Modernisasi Pembayaran dan Daya Saing Yen

Langkah ini dilihat sebagai upaya besar Jepang dalam memodernisasi sistem pembayaran dan mempertahankan relevansi yen di tengah dominasi global stablecoin berbasis dolar AS, seperti USDT (Tether) dan USDC (Circle). Dengan adanya stablecoin berbasis yen, transaksi domestik dan lintas negara dapat dilakukan lebih cepat dan efisien tanpa bergantung sepenuhnya pada sistem pembayaran internasional berbasis dolar.

Stablecoin yen ini nantinya diharapkan dapat digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari pembayaran lintas batas untuk korporasi, perdagangan internasional, hingga ekosistem Web3, seperti game berbasis blockchain dan keuangan terdesentralisasi (DeFi).

Kemitraan dan Dukungan Industri

MUFG selaku pemimpin proyek juga telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan teknologi besar dan startup blockchain lokal untuk memastikan sistem ini aman, transparan, dan sesuai standar internasional. Progmat, platform yang dikembangkan sejak 2022, awalnya dirancang untuk tokenisasi aset seperti obligasi dan saham digital, namun kini diperluas untuk mendukung stablecoin dan aset digital lainnya.

Selain itu, sejumlah perusahaan keuangan Jepang seperti SBI Holdings dan Rakuten Bank dikabarkan tengah menjajaki peluang bergabung dalam ekosistem stablecoin ini guna memperluas jangkauan penggunaan di sektor ritel dan e-commerce.

Dukungan Pemerintah dan Arah Masa Depan

Pemerintah Jepang sendiri telah lama menunjukkan dukungannya terhadap inovasi keuangan digital. Pada awal 2025, Kementerian Keuangan Jepang dan Bank of Japan (BoJ) juga mempercepat pengujian yen digital (CBDC) sebagai langkah terpisah namun sejalan dengan proyek stablecoin ini. Kedua inisiatif tersebut diharapkan dapat menciptakan ekosistem keuangan berbasis blockchain yang aman, terhubung, dan inklusif.

Para analis memperkirakan bahwa stablecoin yen akan menjadi alat penting bagi ekspor Jepang, terutama di kawasan Asia Timur, di mana transaksi bisnis antarnegara seringkali melibatkan biaya konversi yang tinggi. Dengan stablecoin berbasis yen, perusahaan Jepang dapat mengurangi risiko nilai tukar dan memperlancar arus keuangan internasional.

Kesimpulan:
Kolaborasi tiga bank raksasa Jepang ini bukan hanya menciptakan stablecoin baru, tetapi juga menandai era baru keuangan digital Jepang yang lebih terbuka terhadap teknologi blockchain. Dengan dukungan penuh dari regulator dan lembaga keuangan utama, stablecoin yen berpotensi menjadi salah satu instrumen digital paling berpengaruh di Asia dalam beberapa tahun ke depan.

Supported by
DepoCrypto.com © 2023