Pekerja Filipina Kini Bisa Menerima Gaji dalam Stablecoin lewat Kemitraan Toku–PDAX

Berita Crypto , Wednesday, 19 November 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

PDAX dan Toku Hadirkan Pembayaran Gaji Stablecoin untuk Pekerja Remote di Filipina

PDAX, sebuah exchange kripto yang teregulasi di Filipina, bekerja sama dengan Toku, penyedia layanan payroll Web3, untuk memungkinkan pekerja remote di Filipina menerima gaji dalam bentuk stablecoin.

Melalui integrasi ini, perusahaan dapat mengirim gaji berbasis stablecoin menggunakan sistem payroll Toku, dan pekerja dapat langsung mengonversi penghasilan mereka ke peso Filipina melalui PDAX tanpa biaya transfer bank dan tanpa menunggu lama. Prosesnya cepat dan dilakukan secara on-chain secara real-time.

Pembayaran dapat dikirim langsung ke wallet PDAX atau ke alamat wallet eksternal. Setelah itu, pekerja bisa melakukan cash-out ke hampir semua bank dan e-wallet di Filipina, termasuk GCash dan GrabPay. Perusahaan juga dapat memilih untuk mendanai payroll dalam bentuk PHP (peso Filipina) atau stablecoin seperti USDC, USDG, atau RLUSD.

Toku adalah platform payroll global yang memungkinkan perusahaan membayar karyawan dan freelancer menggunakan token atau stablecoin melalui sistem payroll yang sudah mereka gunakan. Layanan Toku telah digunakan di lebih dari 100 negara.

PDAX adalah exchange kripto lokal di Filipina yang menyediakan layanan trading, cash-out, serta produk aset tokenisasi untuk pengguna individu dan bisnis.

Filipina Semakin Proaktif dalam Adopsi Crypto

Filipina menjadi salah satu negara Asia yang paling aktif mengadopsi crypto. Dalam dua tahun terakhir, berbagai lembaga pemerintah dan bank besar telah meluncurkan proyek blockchain dan stablecoin.

  • 2024: Tether bekerja sama dengan platform Web3 Uquid, memungkinkan masyarakat Filipina membayar iuran Social Security System (SSS) menggunakan stablecoin USDt di The Open Network.
  • Januari 2025: Sejumlah bank Filipina berkolaborasi meluncurkan PHPX, sebuah stablecoin berbasis Hedera yang dirancang untuk memfasilitasi remitansi real-time menggunakan teknologi distributed ledger.
  • Juli 2025: Pemerintah Filipina mengumumkan akan mulai melakukan notarisasi dokumen resmi menggunakan blockchain Polygon. Menurut Paul Soliman, CEO Bayanichain, sistem ini juga akan digunakan untuk melacak catatan anggaran pemerintah.
  • Agustus 2025: Kongres Filipina membahas RUU “Strategic Bitcoin Reserve Act” yang mengusulkan agar bank sentral (BSP) membeli dan menyimpan 10.000 Bitcoin dalam bentuk trust selama minimal 20 tahun.

Hal ini menunjukkan bahwa Filipina tidak hanya mendukung penggunaan crypto, tetapi juga aktif menerapkan teknologi blockchain dalam sistem pembayaran, layanan pemerintah, hingga strategi keuangan nasional.

Supported by
DepoCrypto.com © 2023