Harga XPL Melejit Setelah Aksi Whale
Sebuah wallet besar (diduga milik Justin Sun, pendiri Tron) jadi sorotan di Hyperliquid setelah mencetak profit $16 juta hanya dalam kurang dari 1 menit. Trader ini membeli $XPL dalam jumlah besar, membuat harganya melonjak ke $1,80 (+200% dalam 2 menit) dan langsung melikuidasi banyak trader kecil. Setelah ambil untung, wallet tersebut masih memegang $XPL senilai $10,2 juta.
Pergerakan besar ini juga berdampak pada HLP vault milik Hyperliquid. Vault tersebut sempat untung sekitar $47.000 dari volatilitas ini, tapi sebelumnya pernah rugi hampir $12 juta saat kejadian serupa di token JELLY. Hal ini menunjukkan bahwa penyedia likuiditas memang bisa mendapat fee, tapi juga menanggung risiko kerugian besar ketika pasar bergerak terlalu cepat.
Kasus JELLY sendiri membuat Hyperliquid harus mengganti rugi trader yang terkena dampak dan memperketat sistem keamanan. Baik XPL maupun JELLY punya kesamaan: pergerakan besar dari whale di market dengan likuiditas tipis yang berujung pada short squeeze masif.
Pelajaran untuk Trader Retail
Lonjakan harga $XPL ini jadi bukti risiko order book sweep di DEX (decentralized exchange). Saat likuiditas tipis, satu order besar bisa menembus banyak level harga sekaligus, memicu likuidasi berantai, dan membuat volatilitas ekstrem dalam sekejap. Trader retail biasanya tidak sempat bereaksi dan akhirnya mengalami kerugian besar.
Tiga hal penting yang bisa dipetik oleh investor kecil:
- Jangan gunakan leverage tinggi di market dengan likuiditas tipis, karena akun bisa langsung terlikuidasi.
- Selalu cek kedalaman order book dan arus dana on-chain sebelum entry, agar tidak terjebak di area yang dimanfaatkan whale.
- Jika ikut jadi penyedia likuiditas (seperti di HLP vault), ingat bahwa profit jangka pendek bisa berubah jadi kerugian besar saat volatilitas tak terduga.