Bitcoin Gagal Naik Meski Ada Gencatan Senjata AS–China, Bagaimana Arah Harga Selanjutnya?

Berita Crypto , Monday, 03 November 2025
Posted by Rima Dwi Astuti

Keuntungan Geopolitik, Tapi Kripto Masih Lesu

Akhir Oktober jadi momen penting bagi para investor. Pada 29–30 Oktober, dua peristiwa besar terjadi: rapat Federal Reserve (bank sentral Amerika Serikat) dan pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping.

Kesepakatan AS–China Bikin Pasar Lega

Dalam pertemuan itu, China setuju pada tiga tuntutan utama dari AS:

  • Menunda pembatasan ekspor rare earth selama satu tahun,
  • Melanjutkan impor kedelai dari AS, dan
  • Meningkatkan kerja sama perdagangan.

Sebagai imbalannya, AS menurunkan tarif impor barang dari China dari 57% menjadi 47%. Kedua pemimpin juga sepakat akan melakukan kunjungan timbal balik tahun depan.

Kesepakatan ini langsung membuat pasar global lebih tenang. Harga emas — yang sebelumnya melonjak karena konflik dagang — turun lagi ke sekitar US$3.990 per ons. Indeks Nasdaq 100 juga naik sekitar 2,7% karena ketegangan geopolitik mereda dan laporan laba perusahaan kuat.

Bitcoin Tetap Melemah

Sementara pasar tradisional pulih, Bitcoin justru melemah. Pada Minggu malam waktu UTC, harga Bitcoin berada di sekitar US$110.000, turun 9,4% dibanding 10 Oktober.

Analis on-chain menyebut penurunan ini akibat hilangnya momentum setelah crash besar pada 10 Oktober, yang menyebabkan sekitar US$19 miliar posisi leverage di pasar derivatif dilikuidasi. Aksi ini membuat bahan bakar utama reli kripto sebelumnya ikut habis.

Komentar Powell Picu Ketidakpastian Baru

Dalam rapat 29 Oktober, Federal Reserve (The Fed) memang menurunkan suku bunga acuan sebesar 0,25% dan mengumumkan akan menghentikan kebijakan Quantitative Tightening (QT) mulai 1 Desember. Secara teori, ini kabar positif untuk aset berisiko seperti kripto.

Namun, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell justru bikin pasar ragu. Powell memberi sinyal bahwa mungkin tidak akan ada lagi pemangkasan suku bunga pada Desember. Ini pertama kalinya Powell berbicara cukup tegas soal arah kebijakan bulan depan.

Sebelum rapat, pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga Desember sebesar 91,5%. Setelah Powell berbicara, peluang itu anjlok ke 55%, dan membuat harga Bitcoin langsung turun sekitar 2%. Kini probabilitas tersebut sedikit pulih ke 70,4%, tapi arah kebijakan The Fed masih belum pasti.

Pejabat The Fed Kompak Dukung Powell

Beberapa pejabat The Fed seperti Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) mendukung sikap Powell, mengatakan pernyataannya mencerminkan beragam pandangan di dalam bank sentral.

Jadi, meskipun kesepakatan AS–China berhasil menurunkan ketegangan global, The Fed justru menambah lapisan baru ketidakpastian soal arah kebijakan moneter.

Pekan Ini: Fokus ke Data Ekonomi

Fokus pasar minggu ini akan tertuju pada berbagai rilis data ekonomi AS, terutama data ketenagakerjaan dan inflasi:

  • Selasa: Data lowongan kerja JOLTs
  • Rabu: Data pekerjaan ADP
  • Kamis: Klaim tunjangan pengangguran
  • Jumat: Indeks ekspektasi inflasi Michigan

Jika data pekerjaan lebih kuat dari perkiraan, peluang The Fed menunda pemangkasan suku bunga di Desember akan semakin besar.

Selain itu, sejumlah pejabat The Fed seperti Lisa Cook, Michelle Bowman, Michael Barr, dan Christopher Waller juga dijadwalkan memberikan pidato minggu ini — yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar.

Sementara itu, Altcoin Season Index, yang jadi indikator tingkat kepercayaan pasar kripto, turun ke level 41, terendah sejak Agustus. Ini menandakan investor masih berhati-hati menghadapi ketidakpastian global dan kebijakan suku bunga.

Didukung oleh
DepoCrypto.com © 2023