
CEO Tether Paolo Ardoino dan Penasihat Bo Hines Bahas Stablecoin di Amerika Serikat
Tether Perkuat Kehadiran di AS Setelah Regulasi Stablecoin Baru
Tether, penerbit stablecoin terbesar dengan USDT, semakin serius memperkuat posisinya di Washington setelah mencetak laba besar dan disahkannya undang-undang pertama di AS tentang stablecoin.
Pada kuartal II 2025, Tether meraih laba USD 4,9 miliar, menunjukkan kekuatannya di industri keuangan global. Untuk menghadapi regulasi baru di AS, Tether merekrut Bo Hines, mantan pejabat Gedung Putih yang ikut menyusun aturan stablecoin, sebagai penasihat strategi.
Alasan Bo Hines Gabung Tether
Hines berperan penting dalam meloloskan GENIUS Act (aturan stablecoin AS) di Kongres. Ia bergabung dengan Tether karena perusahaan ini termasuk pembeli terbesar surat utang pemerintah AS, yang menurutnya penting untuk mendukung ekonomi Amerika.
CEO Tether, Paolo Ardoino, mengatakan Hines dipilih karena pengalamannya mendorong regulasi besar lintas partai politik.
Fokus Tether di Pasar AS
Ardoino menegaskan Tether akan semakin aktif berinvestasi di AS sesuai aturan baru. Ia juga mengkritik pesaing seperti Circle yang hanya fokus pada nasabah kaya dan sudah punya akses bank.
Sebaliknya, Tether ingin fokus ke remittance (pengiriman uang lintas negara) dan masyarakat unbanked/underserved. Saat ini, banyak pekerja migran di AS harus membayar biaya tinggi (hingga 28%) untuk kirim uang ke keluarga mereka. Ardoino yakin USDT bisa membuat biaya lebih murah dan cepat, apalagi sudah populer di Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Hines menambahkan, bisnis di AS juga bisa untung karena transaksi lintas negara bisa dilakukan instan dengan biaya rendah.
Regulasi dan Pertumbuhan
USDT berkembang pesat, dari USD 5 miliar di 2020 menjadi lebih dari USD 120 miliar pada 2024. Sekitar 40% biaya transaksi on-chain saat ini berasal dari transfer USDT.
Ardoino mengakui regulator kini lebih ketat, tapi Tether sudah bekerja sama dengan lebih dari 250 lembaga penegak hukum global, termasuk FBI dan Secret Service. Ia menegaskan Tether berbeda dengan proyek gagal seperti Terra Luna, karena sudah terbukti bisa bertahan melewati berbagai krisis.
Persaingan dan Geopolitik
Ardoino menilai Tether unggul sebagai pionir dibanding stablecoin buatan bank di bawah aturan GENIUS Act. Ia juga menyebut stablecoin kini menjadi bagian dari persaingan geopolitik, karena negara seperti China berusaha mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Sebuah laporan Atlantic Council juga menegaskan stablecoin semakin dipandang sebagai alat kekuatan finansial global.
Sentuhan Olahraga
Dalam sesi ringan, Hines menyebut nama atlet NFL Jared Goff dan Joe Burrow, sementara Ardoino menyebut Lionel Messi dan klub Juventus. Namun, ini hanya opini pribadi, bukan kerja sama resmi.